1. Apa
penghayatan anda selama ini tentang filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Sebelumnya
perlu kita ketahui bahwa Fenomena dalam kehidupan sehari-hari tidak lagi
menempatkan Pancasila sebagai Ideologi, Dasar Negara dan Pandangan hidup
bangsa. Hal ini terbukti dengan peristiwa-peristiwa yang marak terjadi saat
ini, seperti :
a)
Banyaknya
pejabat-pejabat kita yang melakukan tindak korupsi yang disanksi dengan tidak
tegas dan tidak jelas. Sementara itu, rakyat jelata(orang miskin) yang mencuri
buah semangka hanya unutk mengisi perut yang lapar dijatuhi hukum pidana yang
tegas dan jelas. Di manakah letak keadilan di negeri tercinta ini?
b)
Pejabat-pejabat
kita dengan bangganya menggunakan mobil mewah, hidup serba konsumerisme
sementara di balik kemewahan itu , masih banyak saudara-saudara kita di kolom
kembatan, di samping rel-rel kereta api, tidur hanya beralaskan Koran tanpa
memekai selimut yang tebal bahkan, memakan makanan bekas (sisa) yang tidak
layak lagi untuk dikonsumsi. Di manakah letak empati dan rasa kekeluargaan kita
antar sesama manusia?
maka sangat perlu kita
sebagai masyarakat Indonesia untuk memperdalam pemahaman kita terhadap
Pancasila. Tidak hanya paham tetapi kita juga harus menghayati, mengamalkan dan
melestarikan nilai-nilai dari sila Pancasila, supaya keadilan, keamanan,
kemakmuran dan kesejahteraan benar-benar terwujud dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu perlu ditanamkan dalam
hati kita masing masing bahwa Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa dan
Negara Indonesia yang harus dibina keluhuran serta kemurniannya supaya rakyat
Indonesia bisa hidup aman, damai dan sejahtera. oleh karena itu, pancasila harus:
i. Dipahami dari berbgai sudut
pandang, mulai dari segi pengertiannya, sejarah perumusannya, kesatuan dan
susunannya serta pokok pikiran yang terkandung di dalamnya.
ii. Dihayati, yang dimulai dari
pemikiran tentang jiwa bangsa Indonesia sampai dapat dinyatakan sebagai pedoman
hidup bangsa.
iii. Diamalkan, yang meliputi
pengamalan sebagai dasar Negara dan pedoman pengamalan Pancasila.
iv. Dilestarikan dalam kehidupan
sehari-hari,sebgai makhluk yang hidup dalam masyarakat, bangsa dan
Negara. Pelestarian Pancasila ditempuh melalui jalur pendidikan, jalur media
massa dan jalur orgnisasi sosial dan politik.
2. Apa
yang anda rasakan selama ini berproses sebagai mahasiswa pemerintahan dalam
mengkaji filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Sebagai
mahasiswa pemerintahan Yang saya rasakan selama mengenyam pendidikan di
pascasarjana dalam mengkaji filsafat pemerintahan adalah bagaimana penerapan
pemerintahan berdasarkan realistis dan realitas yang terjadi di dalam urusan
pemerintahan, pemerintahan dapat berjalan dengan baik apabila didasari dengan
hakekat kepamongan, hakekat kepemimpinan dan hakekat dari suatu kebijakan yang
melahirkan nuansa pemerintahan yang murni untuk kesejahteraan masyarakat dan
berjalan tanpa adanya tekanan dan intervensi dari pihak manapun, terkadang terjadi
kesalahpahaman tentang bagaimana memaknai pemerintahan itu sendiri dikarenakan
kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang hakekat pemerintahan itu sendiri,
kenapa ada pemerintah, kenapa harus diperintah dan kenapa harus ada
pemerintahan.
Ada
beberapa aspek yang harus diketahui dalam mengkaji filsafat pemerintahan yaitu
aspek epistemologi yang merupakan aspek yang membahas tentang pengetahuan
filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan
seperti apa pengetahuan tersebut yang dapat diartikan bahwa Pengetahuan adalah
jarum sejarah yang selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Semakin
banyak ilmu yang kita pahami, semakin banyak khasanah kita. Dan pengetahuan
inilah yang menjadi batasan-batasan kita dalam menelaah suatu ilmu. Hal ini
yang mengakibatkan ilmu zaman dahulu dan zaman sekarang berbeda. Misalnya,
ditinjau dari segi ilmu teknologi. Teknologi zaman dahulu dan zaman sekarang
sangat berbeda jauh. Maka ilmu untuk menyikapi fenomena ini juga akan ikut
berkembang dan semakin bertambah. Kedua aspek ontologi yang diperlukan
landasan-landasan dari sebuah pernyataan-pernyataan dalam sebuah ilmu.
Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan Metafisika, dipahami bahwa
Apabila kita memakai suatu paham yang salah dan berasumsi yang salah, maka kita
akan memperoleh kesimpulan yang berantakan dan yang ketiga adalah Aspek
aksiologi yang merupakan aspek yang membahas tentang untuk apa ilmu itu
digunakan, Setiap ilmu bisa untuk mengatasi suatu masalah sosial golongan ilmu.
Namun, salah satu tanggungjawab seorang ilmuan adalah dengan melakukan
sosialisasi tentang menemuannya, sehingga tidak ada penyalahgunaan dengan hasil
penemuan tersebut. Dan moral adalah hal yang paling susah dipahami ketika sudah
mulai banyak orang yang meminta permintaan, moral adalah sebuah tuntutan.
3. Apa
yang anda sadari (Insight) tentang Filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Yang saya
sadari berdasarkan dari realita yang terjadi dilapangan bahwa pemerintahan
berjalan telah meninggalkan nilai epistimologi pemerintahan yang sebenarnya
dimana pemerintahan yang berasaskan demomkrasi dan berlandaskan pancasila
sebagai ideologi hanya berkesan sebagai simbolitas dan formalitas semata
diamana dalam pengaplikasian dan penerapannya bahwa pemerintahan berjalan telah
meninggalkan roh dan hakekat yang sebenarnya sehingga pemerintahan berjalan
yang jauh dari kjonsep alamiah pada umumnya, PANCASILA yang seharusnya menjadi
pijakan dan dasar disetiap pelaksanaan pemerintahan.
Dari
aspek ontologis ilmu pemerintahan, baik menyangkut definisi maupun objek
material dan formal, belum dijumpai adanya kesepahaman. Meskipun demikian ada
beberapa titik persamaan mendasar di kalangan ilmuwan
pemerintahan, yaitu:Pertama, bahwa ilmu pemerintahan itu ada dan sedang
berkembang ke arah kemandirian. Kedua, adanya berbagai paradigma
pemerintahan merupakan tanda bahwa ilmu pemerintahan bersifat teoritik
konseptual dan tidak semata-mata praktis profesional. Realitas yang ada sampai
saat ini mengisyaratkan bahwa perkembangan ilmu pemerintahan di tanah air masih
dalam proses pemantapan posisinya di dalam keluarga besar ilmu-ilmu sosial.
Tidak seperti ilmu-ilmu sosial yang lebih dulu berkembang, seperti psikologi,
ekonomi dan sosiologi, pemerintahan masih butuh waktu panjang untuk bisa
memantapkan dirinya.
4.
Apa yang anda lakukan sebagai
ilmuwan pemerintahan terkait dengan filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Adapun
yang harus saya lakukan sebagai ilmuwan pemerintahan dan pemeran langsung
pemerintahan dalam penerapan filsafat pemerintahan adalah yang lebih utama dan
paling utama harus mendalami pengakuan dan pengaplikasian kita tentang ideologi
pancasila dalam setiap tindakan dan pengambilan kebijakan pemerintahan,
pancasila bukan hanya sekedar bacaan dan pernyataan akan tetapi harus di
jadikan sebagai esensi dari setiap esensi tindakan pemerintahan sehingga
terwujudnya pemerintahan berdasarkan ideologi pancasila, perlu juga diketahui
bahwa Seseorang dalam berkehidupan Negara tidak terlepas dari sifat dan
perilaku yang terjadi antara seseorang dengan orang lain, seseorang dengan
masyarakat dan seseorang dengan pemerintah untuk bertindak. Tindakan secara
nyata dapat diketahui oleh orang lain dengan menghasilkan nilai, budaya dan
kepercayaan. Pemerintahpun sangat dibutuhkan dengan adanya sikap dan perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Batasan dalam perbuatan
merupakan etika yang diwujudkan dengan sikap yang baik dan benar, bertujuan
terwujudnya keselarasan antara rakyat dan pemerintahnya secara sinergi.
Agar terwujudnya pemerintahan yang bersinergi antara masyarakat yang diperintah
dengan pemerintah maka seharusnya Penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan
masyarakat sama-sama memiliki tujuan perdamaian yang berdasarkan pada harmoni
antara pihak-pihak yang berbeda pendapat. Semua mempunyai hak politik yang
sederajat maka penguasa merupakan pilihan dari rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar