Kamis, 15 Desember 2016

REFLEKSI FILSAFAT PEMERINTAHAN

1.      Apa penghayatan anda selama ini tentang filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa Fenomena dalam kehidupan sehari-hari tidak lagi menempatkan Pancasila sebagai Ideologi, Dasar Negara  dan Pandangan hidup bangsa. Hal ini terbukti dengan peristiwa-peristiwa yang marak terjadi saat ini, seperti :
a)      Banyaknya pejabat-pejabat kita yang melakukan tindak korupsi yang disanksi dengan tidak tegas dan tidak jelas. Sementara itu, rakyat jelata(orang miskin) yang mencuri buah semangka hanya unutk mengisi perut yang lapar dijatuhi hukum pidana yang tegas dan jelas. Di manakah letak keadilan di negeri tercinta ini?
b)      Pejabat-pejabat kita dengan bangganya menggunakan mobil mewah, hidup serba konsumerisme sementara di balik kemewahan itu , masih banyak saudara-saudara kita di kolom kembatan, di samping rel-rel kereta api, tidur hanya beralaskan Koran tanpa memekai selimut yang tebal bahkan, memakan makanan bekas (sisa) yang tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Di manakah letak empati dan rasa kekeluargaan kita antar sesama manusia?   
maka sangat perlu  kita sebagai masyarakat Indonesia untuk memperdalam pemahaman kita terhadap Pancasila. Tidak hanya paham tetapi kita juga harus menghayati, mengamalkan dan melestarikan nilai-nilai dari sila Pancasila, supaya keadilan, keamanan, kemakmuran dan kesejahteraan benar-benar terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu perlu ditanamkan dalam hati kita masing masing bahwa Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa dan Negara Indonesia yang harus dibina keluhuran serta kemurniannya supaya rakyat Indonesia bisa hidup aman, damai dan sejahtera. oleh karena itu, pancasila harus:
                         i.     Dipahami dari berbgai sudut pandang, mulai dari segi pengertiannya, sejarah perumusannya, kesatuan dan susunannya serta pokok pikiran yang terkandung di dalamnya.
                       ii.      Dihayati, yang dimulai dari pemikiran tentang jiwa bangsa Indonesia sampai dapat dinyatakan sebagai pedoman hidup bangsa.
                     iii.     Diamalkan, yang meliputi pengamalan sebagai dasar Negara dan pedoman pengamalan Pancasila.
                     iv.     Dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari,sebgai makhluk yang hidup  dalam masyarakat, bangsa dan Negara. Pelestarian Pancasila ditempuh melalui jalur pendidikan, jalur media massa dan jalur orgnisasi sosial dan politik.      

2.      Apa yang anda rasakan selama ini berproses sebagai mahasiswa pemerintahan dalam mengkaji filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Sebagai mahasiswa pemerintahan Yang saya rasakan selama mengenyam pendidikan di pascasarjana dalam mengkaji filsafat pemerintahan adalah bagaimana penerapan pemerintahan berdasarkan realistis dan realitas yang terjadi di dalam urusan pemerintahan, pemerintahan dapat berjalan dengan baik apabila didasari dengan hakekat kepamongan, hakekat kepemimpinan dan hakekat dari suatu kebijakan yang melahirkan nuansa pemerintahan yang murni untuk kesejahteraan masyarakat dan berjalan tanpa adanya tekanan dan intervensi dari pihak manapun, terkadang terjadi kesalahpahaman tentang bagaimana memaknai pemerintahan itu sendiri dikarenakan kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang hakekat pemerintahan itu sendiri, kenapa ada pemerintah, kenapa harus diperintah dan kenapa harus ada pemerintahan.
Ada beberapa aspek yang harus diketahui dalam mengkaji filsafat pemerintahan yaitu aspek epistemologi yang merupakan aspek yang membahas tentang pengetahuan filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut yang dapat diartikan bahwa Pengetahuan adalah jarum sejarah yang selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Semakin banyak ilmu yang kita pahami, semakin banyak khasanah kita. Dan pengetahuan inilah yang menjadi batasan-batasan kita dalam menelaah suatu ilmu. Hal ini yang mengakibatkan ilmu zaman dahulu dan zaman sekarang berbeda. Misalnya, ditinjau dari segi ilmu teknologi. Teknologi zaman dahulu dan zaman sekarang sangat berbeda jauh. Maka ilmu untuk menyikapi fenomena ini juga akan ikut berkembang dan semakin bertambah. Kedua aspek ontologi yang diperlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan-pernyataan dalam sebuah  ilmu. Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan Metafisika, dipahami bahwa Apabila kita memakai suatu paham yang salah dan berasumsi yang salah, maka kita akan memperoleh kesimpulan yang berantakan dan yang ketiga adalah Aspek aksiologi yang merupakan aspek yang membahas tentang untuk apa ilmu itu digunakan, Setiap ilmu bisa untuk mengatasi suatu masalah sosial golongan ilmu. Namun, salah satu tanggungjawab seorang ilmuan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang menemuannya, sehingga tidak ada penyalahgunaan dengan hasil penemuan tersebut. Dan moral adalah hal yang paling susah dipahami ketika sudah mulai banyak orang yang meminta permintaan, moral adalah sebuah tuntutan.

3.      Apa yang anda sadari (Insight) tentang Filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Yang saya sadari berdasarkan dari realita yang terjadi dilapangan bahwa pemerintahan berjalan telah meninggalkan nilai epistimologi pemerintahan yang sebenarnya dimana pemerintahan yang berasaskan demomkrasi dan berlandaskan pancasila sebagai ideologi hanya berkesan sebagai simbolitas dan formalitas semata diamana dalam pengaplikasian dan penerapannya bahwa pemerintahan berjalan telah meninggalkan roh dan hakekat yang sebenarnya sehingga pemerintahan berjalan yang jauh dari kjonsep alamiah pada umumnya, PANCASILA yang seharusnya menjadi pijakan dan dasar disetiap pelaksanaan pemerintahan.
Dari aspek ontologis ilmu pemerintahan, baik menyangkut definisi maupun objek material dan formal, belum dijumpai adanya kesepahaman. Meskipun demikian ada beberapa titik persamaan mendasar  di kalangan  ilmuwan  pemerintahan,  yaitu:Pertama, bahwa ilmu pemerintahan itu ada dan sedang berkembang ke arah kemandirian. Kedua, adanya berbagai paradigma pemerintahan merupakan tanda bahwa ilmu pemerintahan bersifat teoritik konseptual dan tidak semata-mata praktis profesional. Realitas yang ada sampai saat ini mengisyaratkan bahwa perkembangan ilmu pemerintahan di tanah air masih dalam proses pemantapan posisinya di dalam keluarga besar ilmu-ilmu sosial. Tidak seperti ilmu-ilmu sosial yang lebih dulu berkembang, seperti psikologi, ekonomi dan sosiologi, pemerintahan masih butuh waktu panjang untuk bisa memantapkan dirinya.

4.      Apa yang anda lakukan sebagai ilmuwan pemerintahan terkait dengan filsafat pemerintahan?
Jawaban:
Adapun yang harus saya lakukan sebagai ilmuwan pemerintahan dan pemeran langsung pemerintahan dalam penerapan filsafat pemerintahan adalah yang lebih utama dan paling utama harus mendalami pengakuan dan pengaplikasian kita tentang ideologi pancasila dalam setiap tindakan dan pengambilan kebijakan pemerintahan, pancasila bukan hanya sekedar bacaan dan pernyataan akan tetapi harus di jadikan sebagai esensi dari setiap esensi tindakan pemerintahan sehingga terwujudnya pemerintahan berdasarkan ideologi pancasila, perlu juga diketahui bahwa Seseorang dalam berkehidupan Negara tidak terlepas dari sifat dan perilaku yang terjadi antara seseorang dengan orang lain, seseorang dengan masyarakat dan seseorang dengan pemerintah untuk bertindak. Tindakan secara nyata dapat diketahui oleh orang lain dengan menghasilkan nilai, budaya dan kepercayaan. Pemerintahpun sangat dibutuhkan dengan adanya sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Batasan dalam perbuatan merupakan etika yang diwujudkan dengan sikap yang baik dan benar, bertujuan terwujudnya keselarasan antara rakyat dan pemerintahnya secara sinergi.  Agar terwujudnya pemerintahan yang bersinergi antara masyarakat yang diperintah dengan pemerintah maka seharusnya Penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan masyarakat sama-sama memiliki tujuan perdamaian yang berdasarkan pada harmoni antara pihak-pihak yang berbeda pendapat. Semua mempunyai hak politik yang sederajat maka penguasa merupakan pilihan dari rakyat. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar