Kamis, 25 Mei 2017

ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TENTANG PENGENDALIAN DAMPAK PENCEMARAN AIR DI KOTA MAKASSAR



ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TENTANG
PENGENDALIAN DAMPAK PENCEMARAN AIR
DI KOTA MAKASSAR
                                                                                                               
A.    JUDUL
“PENGENDALIAN DAMPAK PENCEMARAN AIR DI KOTA MAKASSAR”

B.     LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Dalam kehidupan sehari- hari kita mengkonsumsi air untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Air yang kita konsumsi tersebut sebagian besar berasal dari air yang berada di dalam lapisan tanah yang biasa kita sebut dengan air tanah. Mayoritas orang berpendapat bahwa kualitas air tanah pasti baik karena air tersebut terlindungi di dalam tanah dan sudah difilter oleh jenis- jenis batuan penyusun lapisan bumi. Namun faktanya tidak semua air tanah mempunyai kualitas yang baik.
Pencemaran air tanah merupakan sebuah kondisi yang mana tanah sebagai tempat berkumpulnya air tercemar oleh polutan (zat pencemar) sehingga air yang berada di dalamnya juga ikut tercemar. Jenis polutan air tanah (baca : Polusi Air) bermacam- macam wujudnya, ada yang berwujud padat, cair maupun gas. Polutan- polutan tersebut menyebabkan perubahan pada air tanah baik perubahan fisis, kimia maupun biologi. Perubahan sifat- sifat air itu bisa dijadikan penanda atau ciri- ciri pencemaran air tanah yang meliputi :
·         Perubahan fisis – Terjadinya perubahan pada air yang bisa kita lihat dan rasakan langsung menggunakan panca indera, seperti berubahnya tingkat kejernihan air, berubahnya suhu air tanah, serta berubahnya warna & rasa air tanah.
·         Perubahan kimia – Berubahnya pH (tingkat keasaman) dan susunan zat kimia yang terkandung di dalam air tanah.
·         Perubahan biologi – Munculnya bakteri- bakteri berbahaya di dala air tanah.
Kondisi air pada sumber-sumber air di Kota Makassar kualitas dan kuantitasnya cenderung semakin menurun akibat pencemaran yang terjadi karena kegiatan manusia sehingga kualitas dan kuantitas air berubah sampai pada tingkat/level ambang batas aman untuk konsumsi tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya, begitupun juga pencemaran air laut yang ada di kota makassar memberikan kesan yang sangat merugikan dan besar dampak negatifnya bagi kehidupan hewan laut dan kesehatan manusia khususnya masyarakat yang ada di kota Makassar, semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas manusia di daratan seluruhnya dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya secara perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk Kota Makassar dan makin meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat. Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya. Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton) sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level tertinggi.
Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang di air.
Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Pencemaran Air merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh-sungguh.

C.    PERMASALAHAN
·         Perubahan Warna, Bau, dan Rasa : Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar. 
·         Pencemaran oleh sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik,  sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II.  Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala  sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.

D.    ANALISIS PERMASALAHAN
Tercemarnya air memberikan banyak dampak merugikan bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan berbagai makhluk hidup di bumi. Dampak pencemaran air diperlukan cara-cara yang dapat mengatasi atau menanggulangi yang dimulai dari mengenal penyebab pencemaran air. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencerna (polutan) ke lingkungan air. Polutan dapat berasal dari limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Limbah cair atau air limbah merupakan air buangan yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan manusia, seperti kegiatan rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, pertambanan, dan lain-lain yang dibuang ke perairan dan dapat menurunkan kualitas perairan. 
Berdasarkan definisi di atas, air limbah dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu air limbah domestik yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara langsung, seperti kegiatan rumah tangga (misal detergen) dan pasar; air limbah nondomestik yang dihasilkan dari kegiatan manusia secara tidak langsung, seperti industri-industri pertambangan, peternakan, pertanian, dan sebagainya. Dampak Pencemaran Lingkungan Air adalah sebagai berikut:
Dampak Pencemaran Lingkungan Air 
·         Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh. 
·         Eutrofikasi : Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi. Eutrofikasi dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena melimpahnya tumbuhan air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akhirnya mati mengendap di dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air yang mati, sehingga biota air, termasuk ikan, akan mati karena kekurangan oksigen. 
·         Akibat pencemaran laut di Kota Makassar oleh oli dan minyak hasil buangan dari usaha perbengkelan yang ada di Kota Makassar yang seenaknya membuang limbahnya di got got sehingga mengalir ke sungai hingga bermuara ke laut yang mengakibatkan hewan atau binatang laut menjadi tercemar.





E.     SOLUSI
o   Tidak membuang sampah ke laut
o   Penggunaan pestisida secukupnya
o   Yang paling sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut adalah puntung rokok. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut.
o   Kurangi penggunaan plastik
o   Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut.
o   Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
o   Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangantertutup.
o   Pendaurulangan sampah organik
o   Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
o   Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah
o   Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan serangga untu menetralisir  pencemaran laut yang disebabkan oleh limbah oli dan minyak dari perusahan bengkel atau usaha lainnya.

F.     DAFTAR BACAAN
Suwito, Vivien Anjadi. 2013. Sumber-sumber pencemaran di laut. http://vivienanjadi.blogspot.com/2012/02/pencemaran-pesisir-dan-laut.html. diakses pada 24 April 2013, pada pukul 3.38 WIB
http://www.gali-sumur.com/2015/07/masalah-pencemaran-air-dan-dampak.html
Menimbang :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar