ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA
MAKASSAR TENTANG
PENGENDALIAN
DAMPAK PENCEMARAN AIR
DI KOTA
MAKASSAR
A.
JUDUL
“PENGENDALIAN DAMPAK PENCEMARAN AIR DI
KOTA MAKASSAR”
B.
LATAR
BELAKANG PERMASALAHAN
Dalam
kehidupan sehari- hari kita mengkonsumsi air untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Air yang kita konsumsi tersebut sebagian besar berasal dari air yang berada di dalam
lapisan tanah
yang biasa kita sebut dengan air tanah. Mayoritas orang berpendapat bahwa
kualitas air tanah pasti baik karena air tersebut terlindungi di dalam tanah dan
sudah difilter oleh jenis- jenis
batuan penyusun lapisan bumi. Namun faktanya tidak semua air tanah
mempunyai kualitas yang baik.
Pencemaran
air tanah merupakan sebuah kondisi yang mana tanah sebagai tempat berkumpulnya
air tercemar oleh polutan (zat pencemar) sehingga air yang berada di dalamnya
juga ikut tercemar. Jenis polutan air tanah (baca : Polusi Air)
bermacam- macam wujudnya, ada yang berwujud padat, cair maupun gas. Polutan-
polutan tersebut menyebabkan perubahan pada air tanah baik perubahan fisis,
kimia maupun biologi. Perubahan sifat- sifat
air itu bisa dijadikan penanda atau ciri- ciri
pencemaran air tanah yang meliputi :
·
Perubahan fisis – Terjadinya perubahan pada air
yang bisa kita lihat dan rasakan langsung menggunakan panca indera, seperti
berubahnya tingkat kejernihan air, berubahnya suhu air tanah, serta berubahnya
warna & rasa air tanah.
·
Perubahan kimia – Berubahnya pH (tingkat keasaman)
dan susunan zat kimia yang terkandung di dalam air tanah.
·
Perubahan biologi – Munculnya bakteri- bakteri
berbahaya di dala air tanah.
Kondisi air
pada sumber-sumber air di Kota Makassar kualitas dan kuantitasnya cenderung
semakin menurun akibat pencemaran yang terjadi karena kegiatan manusia sehingga
kualitas dan kuantitas air berubah sampai pada tingkat/level ambang batas aman
untuk konsumsi tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya, begitupun juga pencemaran air laut yang ada di kota
makassar memberikan kesan yang sangat merugikan dan besar dampak negatifnya bagi
kehidupan hewan laut dan kesehatan manusia khususnya masyarakat yang ada di
kota Makassar, semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa
industri yang berasal dari aktifitas manusia di daratan seluruhnya dapat di
tampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Bahan
pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya
secara perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak
berbahaya. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk Kota Makassar dan makin
meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang
bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat
dikontrol secara tepat. Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap
langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik
level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton.
Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam tubuh
fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya.
Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan
plankton) sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan
karnivores (pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya
dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level tertinggi.
Ikan
predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam
tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung
logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke
dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut masuk
ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa melebihi
konsentrasi yang di air.
Salah satu
polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO
(World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food
Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk
tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat
telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat
potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan
tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Pencemaran Air
merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara
sungguh-sungguh.
C. PERMASALAHAN
·
Perubahan Warna, Bau, dan Rasa : Syarat
air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air
maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah
industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya
bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan
bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar.
·
Pencemaran oleh sampah
Plastik
telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan
terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah
plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir
Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk
hingga seratus juta metrik ton.
Plastik dan
turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa
liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak
napas, maupun termakan.
Jaring ikan
yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut. Jaring
ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu,
hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit
membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang
perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.
D.
ANALISIS
PERMASALAHAN
Tercemarnya air memberikan banyak dampak merugikan
bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan berbagai makhluk hidup di bumi. Dampak
pencemaran air diperlukan cara-cara yang dapat mengatasi atau menanggulangi
yang dimulai dari mengenal penyebab pencemaran air. Pencemaran air adalah
masuknya bahan pencerna (polutan) ke lingkungan air. Polutan dapat berasal dari
limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Limbah cair atau air limbah
merupakan air buangan yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan manusia, seperti
kegiatan rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, pertambanan, dan
lain-lain yang dibuang ke perairan dan dapat menurunkan kualitas
perairan.
Berdasarkan definisi di atas, air limbah dapat digolongkan menjadi 2
golongan yaitu air limbah domestik yang dihasilkan oleh kegiatan manusia
secara langsung, seperti kegiatan rumah tangga (misal detergen) dan pasar; air limbah
nondomestik yang dihasilkan dari kegiatan manusia secara tidak langsung,
seperti industri-industri pertambangan, peternakan, pertanian, dan sebagainya. Dampak
Pencemaran Lingkungan Air adalah sebagai berikut:
Dampak
Pencemaran Lingkungan Air
·
Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan,
koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri,
obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya
matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika
bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka
logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam
tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh.
·
Eutrofikasi : Limbah
pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan
nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi.
Eutrofikasi dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena melimpahnya
tumbuhan air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akhirnya mati
mengendap di dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora
menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air
yang mati, sehingga biota air, termasuk ikan, akan mati karena kekurangan
oksigen.
·
Akibat pencemaran
laut di Kota Makassar oleh oli dan minyak hasil buangan dari usaha perbengkelan
yang ada di Kota Makassar yang seenaknya membuang limbahnya di got got sehingga
mengalir ke sungai hingga bermuara ke laut yang mengakibatkan hewan atau
binatang laut menjadi tercemar.
E. SOLUSI
o Tidak
membuang sampah ke laut
o Penggunaan
pestisida secukupnya
o Yang paling
sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut adalah puntung rokok.
Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut.
o Kurangi
penggunaan plastik
o Jangan
tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut.
o Setiap
industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
o Menggunakan
pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangantertutup.
o Pendaurulangan
sampah organik
o Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
air.
o Penegakan
hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah
o Melakukan
proses bioremediasi, diantaranya melepaskan serangga untu menetralisir
pencemaran laut yang disebabkan oleh limbah oli dan minyak dari perusahan
bengkel atau usaha lainnya.
F.
DAFTAR
BACAAN
Suwito, Vivien Anjadi. 2013. Sumber-sumber
pencemaran di laut. http://vivienanjadi.blogspot.com/2012/02/pencemaran-pesisir-dan-laut.html.
diakses pada 24 April 2013, pada pukul 3.38 WIB
http://www.gali-sumur.com/2015/07/masalah-pencemaran-air-dan-dampak.html
Menimbang :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar