Minggu, 27 November 2016

Warisan Masa Lalu Historis Kelembagaan



Warisan  Masa Lalu
Historis Kelembagaan

            Pendekatan dominan lainnya pada kelembagaan dalam ilmu politik telah digambarkan sebagai “historis  kelembagaan”. Meskipun mereka menyatakan meminjam istilah tersebut dari Theda Skocpol, Steinmo, Thelen dan Longstreth (1992) adalah utama dalam membuat pernyataan terpadu dari pendekatan dan dalam mendukung aplikasi lebih luas historis kelembagaan dalam disiplin ilmu. Dasarnya,  dan seakan-akan mudah, ide tersebut adalah pilihan kebijakan dibuat ketika lembaga sedang dibentuk atau ketika kebijakan dimulai,  akan berlanjut dan sebagian besar menentukan pengaruh terhadap kebijakan jauh ke masa depan (Skocpol, 1992; King, 1995).  Satu cara menggambarkan argumen ini adalah “pola ketergantungan” (Krasner, 1984), ketika program pemerintah atau organisasi memulai pola dimana ada kecenderungan kurang terhadap pilihan kebijakan untuk berlangsung lama. Pola tersebut bisa dirubah, tetapi memerlukan tekanan politik yang baik untuk menghasilkan perubahan tersebut.
            Historis kelembagaan  adalah sebenarnya versi pertama dari kelembagaan baru  untuk muncul dalam disiplin ilmu politik. Salah satu dari pernyataan penelitian terawal adalah Peter Hall (1986) analisis perkembangan  kebijakan ekonomi di Perancis dan Inggris.
            Historis kelembagaan dalam pandangan ini menyatakan aliran evolusi, daripada  secara penuh mengikuti pola awal. Ketergantungan pola dalam pandangan ini adalah bukan status dari lembaga dan  kebijakan mereka. Namun,  pola yang harus diikuti. Akan ada perubahan dan evolusi, tetapi tingkat kemungkinan dari perkembangan tersebut telah dihambat oleh periode perkembangan dari lembaga.
Apa yang dimaksud lembaga?
            Pertanyaan  paling dasar dalam mempertimbangkan analisis kelembagaan adalah apa yang merupakan lembaga dalam setiap pendekatan. Dalam beberapa cara untuk pertanyaan dasar ini diberikan oleh  historis kelembagaan  lebih  tidak jelas dalam sebagian besar pendekatan. Thelen dan Steinmo (1992, pp-2-4) menetapkan lembaga dengan cara – cara contoh, bertingkat dari struktur pemerintah formal (legislatur) hingga lembaga legal (hukum pemilihan) hingga lembaga sosial lebih tidak berbentuk (kelas sosial) dan nampak menerima  pemisahan struktur  ini sebagai komponen dari aparat lembaga yang akan mereka gunakan untuk menjelaskan fenomena politik.
            Penekanan dari  historis kelembagaan adalah lebih pada  adanya lembaga setelah mereka terbentuk dalam fakta dari  penciptaan awal mereka. Pada beberapa tingkatan penekanan  perwujudan ide dalam struktur yang mendukung lembaga bisa dianggap sebagai definisi dari formasi kelembagaan.  Bisa dinyatakan bahwa ketika ide menjadi diterima dan diwujudkan kedalam bentuk struktural, maka lembaga telah terikat untuk diciptakan.
            Apa yang menjadi pertanyaan paling penting  dari formasi dalam lembaga historis adalah  penetapan kapan penciptaan tersebut terjadi. Pilihan dari  tanggal relevan  untuk memperhitungkan perkembangan masa depan akan menjadi krusial untuk membuat kasus tersebut pola awal yang akan nampak dan membentuk kebijakan  berikutnya dalam bidang kebijakan.
            Pertanyaan dari apa yang menetapkan peristiwa, atau perubahan apa yang  meningkat dan perubahan apa yang fundamental, adalah salah satu yang familiar dalam ilmu politik (Hayes, 1992).
            Perubahan Kelembagaan
            Salah satu bidang dimana  historis kelembagaan bisa diharapkan untuk mempunyai waktu sulit menangani pertanyaan dari perubahan kelembagaan. Seluruh kerangka kerja analitis nampak berpremis pada efek yang bertahan dari lembaga dan pilihan kebijakan dibuat pada awal dari struktur.
            Historis kelembagaan telah mengancam perubahan melalui konsep pemberian keseimbangan (Krasner, 1984). Sebagaimana frase ini nyatakan, ada harapan dalam pendekatan bahwa sebagian eksistensi  sebuah  lembaga akan eksis dalam keadaan seimbang, berfungsi dalam hubungannya dengan keputusan yang dibuat dalam memulainya atau mungkin  apa yang dibuat dari poin  awal sebelumnya.
            Jika kita ingat bahwa kekuatan dari ide  publik oleh (Reich, 1990)  adalah bagian utama dari historis kelembagaan, maka perubahan kelembagaan pada beberapa tingkatan menjadi pertanyaan dari bagaimana untuk merubah ide.
            Paul Pierson (1996) telah menyatakan bahwa evolusi harus menjadi proses penting perubahan dalam   analisis historis kelembagaan. Pendekatan pada perubahan dibahas semuanya tergantung  dalam menciptakan  pemisahan khusus dari kebijakan masa lalu, sedangkan Pierson bahwa perubahan lebih bertahap juga memungkinkan.  Dalam pandangan dia sebagian besar desain kelembagaan mengandung setidaknya elemen yang  belum terjawab atau tidak berfungsi yang menghasilkan  kebutuhan bertahap untuk  perubahan.
            Historis kelembagaan adalah bukan sumber penjelasan yang baik untuk perubahan dalam organisasi dan lembaga. Kita bisa menyatakan bahwa perubahan adalah tidak secara total anti pada pendekatannya, tetapi tentu saja bukan pada elemen utamanya. Untuk mengungkap penjelasan untuk perubahan tersebut dimana kita terdorong untuk bergerak keluar dari pendekatan itu sendiri unbtuk mengenali dinamika lainnya (pembelajaran atau  perubahan lingkungan) yang bisa menghasilkan tekanan politik sesuai untuk menghasilkan perubahan.
            Reaksi individual dan lembaga
            Tidak seperti  pendekatan lainnya pada kelembagaan dari ahli historis kelembagaan adalah tidak  secara khusus menyangkut bagaimana individual ini berhubungan dengan lembaga dimana mereka berfungsi.  Nampak ada asumsi implisit dari pendekatan bahwa ketika individual  memilih untuk berpartisipasi dalam lembaga mereka akan menerima hambatan diberikan oleh lembaga tersebut, tetapi hubungan tersebut tidak dieksplor secara langsung oleh para ilmuwan yang bekerja secara biasa.
            Lembaga  yang baik
            Apa yang merupakan lembaga baik dalam model kehidupan politik.  Satu cara untuk memikirkan tentang kualitas dari lembaga dalam  ahli historis kelembagaan adalah  mampu beradaptasi. Kriteria ini  namak menjadi kontradiksi langsung dari premis dasar model tersebut, namun tidak  masuk akal.  Secara khusus, karya dari para ilmuwan seperti Pierson (1996) menyatakan bawha  pilihan awal adalah tidak berfungsi maka   lembaga yang berhasil harus berubah.   
            Pernyataan normatif lain yang bisa digunakan dari historis kelembagaan versi pendekatan    adalah  lembaga yang baik bisa menafsirkan  basis ide mereka kedalam tindakan.
            Batasan penjelasan
            Salah satu dari aspek paling menarik  pendekatan ahli historis kelembagaan adalah tujuan eksplisit mereka adalah  menangani  permintaan dari analisis perbandingan politik. Para ilmuwan ini mepertimbangkan pendekatan yang mampu menjelaskan perbedaan  lintas sistem politik. Hall (1986), sebagai contoh, cukup jelas dalam argumen dia tentang efek historis yang berbeda, dan  lembaga yang berbeda dalam  kebijakan ekonomi dan hasil ekonomi  dari Perancis dan Inggris.
            Historis kelembagaan bukan hanya versi dari  kelembagaan normatif, memberikan penerimaan  dari “logika kesesuaian” dalam membentuk perilaku. Konsentrasi pada ide dan  arah dimana ide membentuk perilaku, mungkin lebih sedikit daripada yang dikatakan ada logika kesesuaian dalam bidang kebijakan dan dalam  lembaga pemerintah  tertentu. Akan tetapi, semua ilmuwan ini menyatakan bahwa ada logika  yang mempunyai durasi sama sepanjang waktu adalah tidak jelas  bahwa ada benar – benar pendekatan khusus  pada lembaga. Historis kelembagaan  mungkin bisa  digolongkan komponen dari pendekatan normatif March dan Olsen, walaupun kepentingannya berkembang baik dalam sejarah dan dampak dari lembaga sepanjang waktu. Memberikan penekanan bahwa March dan Olsen menempatkan pada sejarah, sekali lagi    itu bisa menjadi lebih masuk akal daripada hanya mempertimbangkan varian ini bagian dari  kelembagaan normatif. 
            Pada akhirnya, tidak selalu jelas bagaimana   pernyataan diri versi dari  historis kelembagaan berbeda dari  pendekatan kelembagaan historis. Gunakan, sebagai contoh analisis Ellen Immergut tentang kebijakan kesehatan (1992a, 1992b) menggunakan konsep poin veto untuk menetapkan hubungan penting yang muncul dari struktur kelembagaan.
            Pertanyaan paling sulit tentang  historis kelembagaan adalah apakah penjelasan bisa dipalsukan, standar Popperian (Popper, 1959) menguji teori ilmiah yang sesuai. Sebagaimana teori  pilihan rasional selalu  mengembangkan penjelasan yang menunjukan bahwa aktor yang bertindak secara rasional, begitupula  ahli  historis kelembagaan bisa selalu menghasilkan penjelasan yang menunjukan dampak dari keputusan sebelumnya dan  kecenderungan   kebangkitannya.

Dalam banyak cara  ahli  histori kelembagaan, ketika mempertimbangkan dengan teliti, paling mengejutkan dari sekolah teori kelembagaan dalam ilmu politik. Kesan awal diciptakan adalah penjelasan statis dan konservatif dari kebijakan dan dengan asumsi yang berlakuk dari struktur lembaga yang  sangat stabil. Setelah membaca lebih lanjut dalam literatur ini, bagaimanapun, dinamika jelas penyesuaian bisa dibedakan  dan pendekatan nampak menawarkan cakupan lebih besar atas penjelasan yang bisa diharapkan. Selain itu, ahli historis kelembagaan memberikan kesempatan melihat  lembaga lintas waktu ketika banyak pendekatan lebih terikat pad waktu dan bahkan pada ruang.
Akan tetapi, ada juga beberapa masalah besar dengan penjelasan ahli historis kelembagaan dalam kebijakan dan kehidupan politik.  Kesulitan paling mendasar adalah cara menafsirkan teori kelembagaan memebrikan sedikit atau tidak ada kapasitas untuk memperkirakan perubahan. Sebagaimana asumsi dari model ini adalah hampir  pasti tidak statis sebagaimana kritik akan membuat kita percaya. Pendekatan ini masih nampak, akan tetapi, ketidakmampuan melakukan hal lain daripada  perubahan paska pilihan dalam keseimbangan yang mengkarakterisasikan prediksi dari pendekatan ini.  Kekurangan ini belum fatal, menyatakan bahwa model bisa dipertimbangkan sebagai deskriptif daripada  penjelasan atau perkiraan, tetapi ini tentu saja membatasi seluruh  kegunaan ilmiah dari  laporan teori kelembagaan.
Selain itu, versi kelembagaan ini mempunyai beberapa kesulitan dalam membedakan dirinya sendiri dari pendekatan lainnya.  Historis kelembagaan ini menyatakan  dominasi  keputusan dibuat awal dalam eksistensi dari program atau organisasi. Dengan berusaha untuk menyelesaikan kritik menjadi  terlalu statis, akan tetapi,  pendukung dari pendekatan historis telah menyandarkan pada  penjelasan ide – ide yang membuat mereka nampak seperti  ahli lembaga normatif atau  seperti  teori kognitif dalam   sosiologis kelembagaan.
Kurangnya perbedaan jelas, dalam beberapa cara, adalah kelebihan dari historis kelembagaan. Jika sama dengan pendekatan lainnya maka pendekatan historis bisa diintegrasikan, jika tidak semuanya, versi lain dari kelembagaan baru dan mungkin  menciptakan sesuatu dari integrasi teori kelembagaan  untuk ilmu politik.  Nampaknya ada sesuatu yang bisa dipertimbangkan menjadi  kelembagaan baru. Historis kelembagaan adalah bagian utama dari  pemikiran utama tentang kehidupan politik. Disamping sentralitasnya, pendekatan tidak mempunyai masalah tertentu yang membatasi kapasitasnya sendiri untuk menjelaskan dan untuk  memperkirakan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar