Warisan
Masa Lalu
Historis Kelembagaan
Pendekatan
dominan lainnya pada kelembagaan dalam ilmu politik telah digambarkan sebagai
“historis kelembagaan”. Meskipun mereka
menyatakan meminjam istilah tersebut dari Theda Skocpol, Steinmo, Thelen dan
Longstreth (1992) adalah utama dalam membuat pernyataan terpadu dari pendekatan
dan dalam mendukung aplikasi lebih luas historis kelembagaan dalam disiplin
ilmu. Dasarnya, dan seakan-akan mudah,
ide tersebut adalah pilihan kebijakan dibuat ketika lembaga sedang dibentuk
atau ketika kebijakan dimulai, akan
berlanjut dan sebagian besar menentukan pengaruh terhadap kebijakan jauh ke
masa depan (Skocpol, 1992; King, 1995).
Satu cara menggambarkan argumen ini adalah “pola ketergantungan”
(Krasner, 1984), ketika program pemerintah atau organisasi memulai pola dimana
ada kecenderungan kurang terhadap pilihan kebijakan untuk berlangsung lama.
Pola tersebut bisa dirubah, tetapi memerlukan tekanan politik yang baik untuk
menghasilkan perubahan tersebut.
Historis kelembagaan adalah sebenarnya versi pertama dari
kelembagaan baru untuk muncul dalam
disiplin ilmu politik. Salah satu dari pernyataan penelitian terawal adalah
Peter Hall (1986) analisis perkembangan
kebijakan ekonomi di Perancis dan Inggris.
Historis kelembagaan dalam pandangan
ini menyatakan aliran evolusi, daripada
secara penuh mengikuti pola awal. Ketergantungan pola dalam pandangan
ini adalah bukan status dari lembaga dan
kebijakan mereka. Namun, pola
yang harus diikuti. Akan ada perubahan dan evolusi, tetapi tingkat kemungkinan
dari perkembangan tersebut telah dihambat oleh periode perkembangan dari
lembaga.
Apa yang dimaksud lembaga?
Pertanyaan paling dasar dalam mempertimbangkan analisis
kelembagaan adalah apa yang merupakan lembaga dalam setiap pendekatan. Dalam
beberapa cara untuk pertanyaan dasar ini diberikan oleh historis kelembagaan lebih
tidak jelas dalam sebagian besar pendekatan. Thelen dan Steinmo (1992,
pp-2-4) menetapkan lembaga dengan cara – cara contoh, bertingkat dari struktur
pemerintah formal (legislatur) hingga lembaga legal (hukum pemilihan) hingga
lembaga sosial lebih tidak berbentuk (kelas sosial) dan nampak menerima pemisahan struktur ini sebagai komponen dari aparat lembaga yang
akan mereka gunakan untuk menjelaskan fenomena politik.
Penekanan dari historis kelembagaan adalah lebih pada adanya lembaga setelah mereka terbentuk dalam
fakta dari penciptaan awal mereka. Pada
beberapa tingkatan penekanan perwujudan
ide dalam struktur yang mendukung lembaga bisa dianggap sebagai definisi dari
formasi kelembagaan. Bisa dinyatakan
bahwa ketika ide menjadi diterima dan diwujudkan kedalam bentuk struktural,
maka lembaga telah terikat untuk diciptakan.
Apa yang menjadi pertanyaan paling
penting dari formasi dalam lembaga
historis adalah penetapan kapan
penciptaan tersebut terjadi. Pilihan dari
tanggal relevan untuk
memperhitungkan perkembangan masa depan akan menjadi krusial untuk membuat
kasus tersebut pola awal yang akan nampak dan membentuk kebijakan berikutnya dalam bidang kebijakan.
Pertanyaan dari apa yang menetapkan
peristiwa, atau perubahan apa yang
meningkat dan perubahan apa yang fundamental, adalah salah satu yang
familiar dalam ilmu politik (Hayes, 1992).
Perubahan
Kelembagaan
Salah
satu bidang dimana historis kelembagaan
bisa diharapkan untuk mempunyai waktu sulit menangani pertanyaan dari perubahan
kelembagaan. Seluruh kerangka kerja analitis nampak berpremis pada efek yang
bertahan dari lembaga dan pilihan kebijakan dibuat pada awal dari struktur.
Historis kelembagaan telah mengancam
perubahan melalui konsep pemberian keseimbangan (Krasner, 1984). Sebagaimana
frase ini nyatakan, ada harapan dalam pendekatan bahwa sebagian eksistensi sebuah
lembaga akan eksis dalam keadaan seimbang, berfungsi dalam hubungannya
dengan keputusan yang dibuat dalam memulainya atau mungkin apa yang dibuat dari poin awal sebelumnya.
Jika kita ingat bahwa kekuatan dari
ide publik oleh (Reich, 1990) adalah bagian utama dari historis kelembagaan,
maka perubahan kelembagaan pada beberapa tingkatan menjadi pertanyaan dari
bagaimana untuk merubah ide.
Paul Pierson (1996) telah menyatakan
bahwa evolusi harus menjadi proses penting perubahan dalam analisis historis kelembagaan. Pendekatan pada
perubahan dibahas semuanya tergantung
dalam menciptakan pemisahan
khusus dari kebijakan masa lalu, sedangkan Pierson bahwa perubahan lebih
bertahap juga memungkinkan. Dalam
pandangan dia sebagian besar desain kelembagaan mengandung setidaknya elemen yang belum terjawab atau tidak berfungsi yang
menghasilkan kebutuhan bertahap
untuk perubahan.
Historis kelembagaan adalah bukan
sumber penjelasan yang baik untuk perubahan dalam organisasi dan lembaga. Kita
bisa menyatakan bahwa perubahan adalah tidak secara total anti pada
pendekatannya, tetapi tentu saja bukan pada elemen utamanya. Untuk mengungkap
penjelasan untuk perubahan tersebut dimana kita terdorong untuk bergerak keluar
dari pendekatan itu sendiri unbtuk mengenali dinamika lainnya (pembelajaran
atau perubahan lingkungan) yang bisa
menghasilkan tekanan politik sesuai untuk menghasilkan perubahan.
Reaksi
individual dan lembaga
Tidak
seperti pendekatan lainnya pada
kelembagaan dari ahli historis kelembagaan adalah tidak secara khusus menyangkut bagaimana individual
ini berhubungan dengan lembaga dimana mereka berfungsi. Nampak ada asumsi implisit dari pendekatan
bahwa ketika individual memilih untuk
berpartisipasi dalam lembaga mereka akan menerima hambatan diberikan oleh
lembaga tersebut, tetapi hubungan tersebut tidak dieksplor secara langsung oleh
para ilmuwan yang bekerja secara biasa.
Lembaga yang baik
Apa yang merupakan lembaga baik
dalam model kehidupan politik. Satu cara
untuk memikirkan tentang kualitas dari lembaga dalam ahli historis kelembagaan adalah mampu beradaptasi. Kriteria ini namak menjadi kontradiksi langsung dari
premis dasar model tersebut, namun tidak
masuk akal. Secara khusus, karya
dari para ilmuwan seperti Pierson (1996) menyatakan bawha pilihan awal adalah tidak berfungsi maka lembaga yang berhasil harus berubah.
Pernyataan normatif lain yang bisa
digunakan dari historis kelembagaan versi pendekatan adalah
lembaga yang baik bisa menafsirkan
basis ide mereka kedalam tindakan.
Batasan
penjelasan
Salah satu dari aspek paling
menarik pendekatan ahli historis
kelembagaan adalah tujuan eksplisit mereka adalah menangani
permintaan dari analisis perbandingan politik. Para ilmuwan ini
mepertimbangkan pendekatan yang mampu menjelaskan perbedaan lintas sistem politik. Hall (1986), sebagai
contoh, cukup jelas dalam argumen dia tentang efek historis yang berbeda,
dan lembaga yang berbeda dalam kebijakan ekonomi dan hasil ekonomi dari Perancis dan Inggris.
Historis kelembagaan bukan hanya versi
dari kelembagaan normatif, memberikan
penerimaan dari “logika kesesuaian”
dalam membentuk perilaku. Konsentrasi pada ide dan arah dimana ide membentuk perilaku, mungkin
lebih sedikit daripada yang dikatakan ada logika kesesuaian dalam bidang kebijakan
dan dalam lembaga pemerintah tertentu. Akan tetapi, semua ilmuwan ini
menyatakan bahwa ada logika yang
mempunyai durasi sama sepanjang waktu adalah tidak jelas bahwa ada benar – benar pendekatan
khusus pada lembaga. Historis
kelembagaan mungkin bisa digolongkan komponen dari pendekatan normatif
March dan Olsen, walaupun kepentingannya berkembang baik dalam sejarah dan
dampak dari lembaga sepanjang waktu. Memberikan penekanan bahwa March dan Olsen
menempatkan pada sejarah, sekali lagi
itu bisa menjadi lebih masuk akal daripada hanya mempertimbangkan varian
ini bagian dari kelembagaan
normatif.
Pada akhirnya, tidak selalu jelas
bagaimana pernyataan diri versi
dari historis kelembagaan berbeda
dari pendekatan kelembagaan historis.
Gunakan, sebagai contoh analisis Ellen Immergut tentang kebijakan kesehatan
(1992a, 1992b) menggunakan konsep poin veto untuk menetapkan hubungan penting
yang muncul dari struktur kelembagaan.
Pertanyaan paling sulit tentang historis kelembagaan adalah apakah penjelasan
bisa dipalsukan, standar Popperian (Popper, 1959) menguji teori ilmiah yang
sesuai. Sebagaimana teori pilihan
rasional selalu mengembangkan penjelasan
yang menunjukan bahwa aktor yang bertindak secara rasional, begitupula ahli
historis kelembagaan bisa selalu menghasilkan penjelasan yang menunjukan
dampak dari keputusan sebelumnya dan
kecenderungan kebangkitannya.
Dalam
banyak cara ahli histori kelembagaan, ketika mempertimbangkan
dengan teliti, paling mengejutkan dari sekolah teori kelembagaan dalam ilmu
politik. Kesan awal diciptakan adalah penjelasan statis dan konservatif dari
kebijakan dan dengan asumsi yang berlakuk dari struktur lembaga yang sangat stabil. Setelah membaca lebih lanjut
dalam literatur ini, bagaimanapun, dinamika jelas penyesuaian bisa
dibedakan dan pendekatan nampak
menawarkan cakupan lebih besar atas penjelasan yang bisa diharapkan. Selain
itu, ahli historis kelembagaan memberikan kesempatan melihat lembaga lintas waktu ketika banyak pendekatan
lebih terikat pad waktu dan bahkan pada ruang.
Akan
tetapi, ada juga beberapa masalah besar dengan penjelasan ahli historis
kelembagaan dalam kebijakan dan kehidupan politik. Kesulitan paling mendasar adalah cara
menafsirkan teori kelembagaan memebrikan sedikit atau tidak ada kapasitas untuk
memperkirakan perubahan. Sebagaimana asumsi dari model ini adalah hampir pasti tidak statis sebagaimana kritik akan
membuat kita percaya. Pendekatan ini masih nampak, akan tetapi, ketidakmampuan
melakukan hal lain daripada perubahan
paska pilihan dalam keseimbangan yang mengkarakterisasikan prediksi dari
pendekatan ini. Kekurangan ini belum
fatal, menyatakan bahwa model bisa dipertimbangkan sebagai deskriptif
daripada penjelasan atau perkiraan,
tetapi ini tentu saja membatasi seluruh
kegunaan ilmiah dari laporan teori
kelembagaan.
Selain
itu, versi kelembagaan ini mempunyai beberapa kesulitan dalam membedakan
dirinya sendiri dari pendekatan lainnya.
Historis kelembagaan ini menyatakan
dominasi keputusan dibuat awal
dalam eksistensi dari program atau organisasi. Dengan berusaha untuk
menyelesaikan kritik menjadi terlalu
statis, akan tetapi, pendukung dari
pendekatan historis telah menyandarkan pada
penjelasan ide – ide yang membuat mereka nampak seperti ahli lembaga normatif atau seperti
teori kognitif dalam sosiologis
kelembagaan.
Kurangnya
perbedaan jelas, dalam beberapa cara, adalah kelebihan dari historis kelembagaan.
Jika sama dengan pendekatan lainnya maka pendekatan historis bisa
diintegrasikan, jika tidak semuanya, versi lain dari kelembagaan baru dan
mungkin menciptakan sesuatu dari
integrasi teori kelembagaan untuk ilmu
politik. Nampaknya ada sesuatu yang bisa
dipertimbangkan menjadi kelembagaan
baru. Historis kelembagaan adalah bagian utama dari pemikiran utama tentang kehidupan politik.
Disamping sentralitasnya, pendekatan tidak mempunyai masalah tertentu yang
membatasi kapasitasnya sendiri untuk menjelaskan dan untuk memperkirakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar