Minggu, 30 Oktober 2016

MAKALAH TEORI POLITIK PEMERINTAHAN (Bagaimana Bentuk Teori Ketergantungan)




Add caption
BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Di era modern ini, bangsa Indonesia berada pada era Globalisasi, yang erat kaitannya dengan ketergantungan antar bangsa lain, di era globalisasi ini juga dipengaruhi oleh semakin canggihnya teknologi dan semakin transparansi nya system informasi.
Indonesia juga termasuk sebagai Negara yang strategis  dan mempunyai peranan penting dengan Negara Negara lain, dengan banyaknya organisasi yang diikuti Indonesia seperti ASEAN, PBB, APEC maka dari itu dengan masuknya Indonesia kedalam organisasi tersebut  Indonesia sudah menjadi bagian dari mereka
Teori ketergantungan muncul sebagai kritikan dari teori modernisasi, dimana dalam dala asumsinya bahwa pembangunan itu seharusnya berkiblat dan mencontoh Negara Negara barat yang terlebih dahulu maju, dan penyebab tidak berkembangnya suatu Negara karena tidak mencontoh Negara Negara barat, kenyataan seperti menimbulkan krisis kepercayaan terhadap teori modernisasi terhadap bagaimana pembangunan seharusnya dilakukan.
Di Indonesia yang merupakan Negara berkembang melakukan berbagai macam inovasi dan kreasi dalam pemerintahan guna untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang sudah menjadi tujuan bangsa, untuk mensukseskan tujuan tersebut pemerintah pada umumnya mengeluarkan berbagai macam program yang pro rakyat, perencanaan pembangunan yang pro rakyat misalnya pembangunan desa dengan kucuran dana langsung dari pusat guna tercapainya pembangunan yang merata khususnya ditingkat pedesaan, contoh lain adalah dengan adanya program Kartu Indonesia sehat, Kartu Indonesia sehat, dan kemudian diterapkan keseluruh wilayah Indonesia dengan maksud tercapainya pelayanan masyarakat yang prima dengan mementingkan masyarakat kecil.




1.2        Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas , maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
a.       Bagaimana pelaksanaan Teori Ketergantungan ?
b.      Bagaimana bentuk Rational Choice Therapy, Teori Ketergantungan yang memberikan pilihan dalam mengambil keputusan ?

1.3        Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a.       Untuk mengetahui pelaksanaan Teori Ketergantungan dalam dunia kerja
b.      Untuk dampak Rational choice Therapy dalam pengambilan keputusan















BAB II
PEMBAHASAN


2.1   Pengertian Teori Ketergantungan
Di dalam ilmu pemerintahan kita mempelajari tentang teori pembangunan yang mana erat kaitannya dengan teori ketergantungan. Teori Ketergantungan sebelumnya banyak dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah Andre Gunder, Frunk, Fernando H. Cardoso, Samir dimana masing masing ahli mempunyai pandangan yang berbeda tentang teori Ketergantungan.
            Namun teori ketergantungan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
1.      Teori Depensi Klasik
Teori Depensi Klasik Ini digagas oleh Andre Gunder Frunk, yang menyatakan bahwwa kapitalisme globalakan membuat ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh karena itu Negara yang tidak maju dan berkembang harus memutuskan hubungan dengan Negara maju supaya Negara berkembang bias menjadi Negara maju.
2.      Teori Depensi Modern
Teori Depensi Modern ini di gagas oleh Fernando Hendrique Cardoso, dapat disimpulkan bahwa di dalam teori ini menyatakan bahwa antara Negara yang satu dengan yang lainnya perlu melakukan kerjasama dengan melihat karakteristik histori dari daerah tersebut.
      Selain pandangan dari dua tokoh tersebut juga ada beberapa ahli yang menyatakan tentang teori ketergantungan yaitu Theotonio dos santos membagi tiga bentuk ketergantungan Negara ketiga, yaitu ketergantungan colonial, ketergantungan finansial-industrial, ketergantungan teknologi-industrial

2.2     Pelaksanaan Teori Ketergantungan
Dalam pelaksanaan teori ketergantungan khususnya dilingkungan pekerjaan masih mendominasi disetiap aktivitas pelayanan public, hal ini dikarenakan adanya ketersinggungan budaya dengan modernisasi pelayanan public seperti halnya dalam pelayanan administrasi surat menyurat yang mana sampai sekarang ini masih menggunakan pola lama dimana berkesan tidak efektif dan efesien apabila di sandingkan dengan kemajuan teknologi sekarang ini, dengan banyaknya opsi media social yang harusnya dapat digunakan sebagai sarana penyampai pesan belum digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, satu contoh yang penulis utarakan yakni penyampaian Camat Kesetiap kelurahan agar melaksanakan kerjabakti disuatu tempat dengan melibatkan Pegawai Negeri Sipil di lingkup kecamatan, dalam hal ini penulis menganggap bahwa penggunaan medsos dengan dilengkapi group yang pesertanya dari setiap kepala kelurahan lebih efektif dan efisien daripada harus menyampaikan dengan surat yang harus melewati beberapa p0rosedur.
Dalam menuntaskan kemiskinan, pemerintah dengan programnya memberikan bantuan bibit tanaman kepada masyarakat agar dapat menjadi motivasi bagi masyarakat agar mau berusaha mandiri untuk sejahtera, namun hal ini tidak berjalan baik dikarenakan hanya bersifat sementara bagi masyarakat, penulis beranggapan bahwa langkah yang tepat yang harusnya dilakukan pemerintah adalah melakukan pembinaan langsung kepada masyarakat, memberikan pelatihan pelatihan bagaimana bercocok tanam dengan baik dan benar sehingga menumbuhkan perekonomian masyarakat, khususnya perekonomian masyarakat kurang mampu.

2.3        Bentuk Rational Choice Therapy, Teori Ketergantungan yang memberikan pilihan dalam mengambil keputusan
Dewasa ini teori ketergantungan yang menimbulkan beberapa dampak khususnya bagaimana masyarakat masih terpaku dengan hal yang sama dikarenakan memberikan kesan memanjakan masyarakat sehingga tidak membuat masyarakat mampu berfikir untuk mengembangkan pemikiran dan wawasannya berfikir lebih baik kedepannya,
Munculnya Rational Choice Therapy dimaksudkan sebagai pilihan untuk agar tidak menimbulkan ketergantungan terhadap sesuatu yang terjadi, menurut penulis ini merupakan dilemma disaat bersinggungan dengan kebutuhan masyarakat dimana disuatu sisi masyarakat dituntut untuk sejahtera dengan diberikannya bantuan dari pemerintah, dilain sisi masyarakat mempunyai ketergantungan bantuan pemerintah itu sendiri, harusnya muncul nya polemic seperti ini pihak pemerintah harus mengkaji ulang system yang telah diterapkan jadi menurut penulis bahwa masyarakat harus meniggalkan ketergantungan kepada pemerintah untuk berfikir maju dan berkembang sehingga terwujudnya kehidupan yang sejahtera.
           




























BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
            Andre Gunder Frunk menyatakan bahwa kapitalisme global akan membuat ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh karena itu daerah Negara yang tidak maju dan berkembang harus memutuskan hubungan dengan Negara maju agar Negara berkembang bias maju dan mandiri, begitupula apabila teori ini di hubungkan dengan ketergantungan masyarakat terhadap bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian sehingga tercapai kesejahteraan, daerah yang berkembang dengan kondisi masyarakat yang masih membutuhkan bantuan dari pemerintah tidak harus serta merta mengharapkan bantuan daripemerintah, contohnya masyarakat yang kurang mampu diberikan bantuan berupa dana melalui program pemerintah, baik itu melalui Karti Indonesia Sehat(KIS), Kartu Indonesia Pintar, Dan Bantuan bantuan lainnya, dengan demikian menimbulkan kesan ditengah masyarakat bahwa enggan melakukan gerakan perubahan untuk mewujudkan perekonomian yang sejahtera dikarenakan mengandalkan bantuan dari pemerintah semata.
Salah satu kekeliruan yang dilakukan adalah kita diajari untuk percaya bahwa setiap problemdapat diukur dalam istilah perekonomian, tetapi sarana produk masyarakat adalah pemahaman, bukan ukuran. Dimana Produk Nasional Bruto merupakan indeks resmi yang dipergunakan untuk menilai kemakmuran, tetapi PNB hanya mengukur aktivitas bukan kemakmuran maupun kesejahteraan

3.2       Saran
            Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, daerah daerah yang mempunyai potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia  harus bisa untuk tidak tidak ketergantungan dengan bantuan pemerintah melalui kucurann dana dan program program, untuk sebagai pendorong masyarakat untuk mandiri dengan adanya bantuan bantuan tersebut boleh boleh saja akan tetapi diharapkan tidak dalam waktu yang lama, sehingga tidak mengakibatkan masyarakat ketergantungan dengan bantuan tersebut yang mengakibatkan masyarakat tidak mampu mengembangkan pola hidup dan pola pemikirinannya untuk sejahtera dan maju tanpa bantuan dari pemerintah.
Pemerintah harusnya mengkaji ulang pemberian bantuan terhadap masyarakat begitupun dengan program program pro rakyat yang dalam pelaksanaannya menimbulkan polemic ditengah masyarakat, dimana masyarakat yang tergolong tidak mampu dan mau berusaha dan bekerja merasa dikucilkan oleh pemerintah karena membandingkan dengan masyarakat yang tidak mampu dan tidalk mau bekerja dan memnfaatkan sumberdaya alam yang ada karena hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah dalam keberlangsungan hidupnya, 




















DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar