Add caption |
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini, bangsa Indonesia berada pada era
Globalisasi, yang erat kaitannya dengan ketergantungan antar bangsa lain, di
era globalisasi ini juga dipengaruhi oleh semakin canggihnya teknologi dan
semakin transparansi nya system informasi.
Indonesia juga termasuk sebagai Negara yang
strategis dan mempunyai peranan penting
dengan Negara Negara lain, dengan banyaknya organisasi yang diikuti Indonesia
seperti ASEAN, PBB, APEC maka dari itu dengan masuknya Indonesia kedalam
organisasi tersebut Indonesia sudah
menjadi bagian dari mereka
Teori ketergantungan muncul sebagai kritikan dari
teori modernisasi, dimana dalam dala asumsinya bahwa pembangunan itu seharusnya
berkiblat dan mencontoh Negara Negara barat yang terlebih dahulu maju, dan
penyebab tidak berkembangnya suatu Negara karena tidak mencontoh Negara Negara
barat, kenyataan seperti menimbulkan krisis kepercayaan terhadap teori
modernisasi terhadap bagaimana pembangunan seharusnya dilakukan.
Di Indonesia yang merupakan Negara berkembang
melakukan berbagai macam inovasi dan kreasi dalam pemerintahan guna untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat yang sudah menjadi tujuan bangsa, untuk
mensukseskan tujuan tersebut pemerintah pada umumnya mengeluarkan berbagai
macam program yang pro rakyat, perencanaan pembangunan yang pro rakyat misalnya
pembangunan desa dengan kucuran dana langsung dari pusat guna tercapainya
pembangunan yang merata khususnya ditingkat pedesaan, contoh lain adalah dengan
adanya program Kartu Indonesia sehat, Kartu Indonesia sehat, dan kemudian
diterapkan keseluruh wilayah Indonesia dengan maksud tercapainya pelayanan
masyarakat yang prima dengan mementingkan masyarakat kecil.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas , maka rumusan masalah
yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana
pelaksanaan Teori Ketergantungan ?
b. Bagaimana
bentuk Rational Choice Therapy, Teori Ketergantungan yang memberikan pilihan
dalam mengambil keputusan ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk
mengetahui pelaksanaan Teori Ketergantungan dalam dunia kerja
b. Untuk
dampak Rational choice Therapy dalam pengambilan keputusan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Ketergantungan
Di dalam ilmu pemerintahan kita mempelajari tentang
teori pembangunan yang mana erat kaitannya dengan teori ketergantungan. Teori
Ketergantungan sebelumnya banyak dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya
adalah Andre Gunder, Frunk, Fernando H. Cardoso, Samir dimana masing masing
ahli mempunyai pandangan yang berbeda tentang teori Ketergantungan.
Namun teori ketergantungan secara
garis besar dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Teori
Depensi Klasik
Teori Depensi Klasik Ini digagas
oleh Andre Gunder Frunk, yang menyatakan bahwwa kapitalisme globalakan membuat
ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh karena itu Negara yang tidak maju
dan berkembang harus memutuskan hubungan dengan Negara maju supaya Negara
berkembang bias menjadi Negara maju.
2. Teori
Depensi Modern
Teori Depensi Modern
ini di gagas oleh Fernando Hendrique Cardoso, dapat disimpulkan bahwa di dalam
teori ini menyatakan bahwa antara Negara yang satu dengan yang lainnya perlu
melakukan kerjasama dengan melihat karakteristik histori dari daerah tersebut.
Selain pandangan dari dua tokoh tersebut juga ada beberapa ahli
yang menyatakan tentang teori ketergantungan yaitu Theotonio dos santos membagi
tiga bentuk ketergantungan Negara ketiga, yaitu ketergantungan colonial,
ketergantungan finansial-industrial, ketergantungan teknologi-industrial
2.2
Pelaksanaan
Teori Ketergantungan
Dalam
pelaksanaan teori ketergantungan khususnya dilingkungan pekerjaan masih
mendominasi disetiap aktivitas pelayanan public, hal ini dikarenakan adanya
ketersinggungan budaya dengan modernisasi pelayanan public seperti halnya dalam
pelayanan administrasi surat menyurat yang mana sampai sekarang ini masih
menggunakan pola lama dimana berkesan tidak efektif dan efesien apabila di
sandingkan dengan kemajuan teknologi sekarang ini, dengan banyaknya opsi media
social yang harusnya dapat digunakan sebagai sarana penyampai pesan belum
digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, satu contoh yang penulis utarakan yakni
penyampaian Camat Kesetiap kelurahan agar melaksanakan kerjabakti disuatu
tempat dengan melibatkan Pegawai Negeri Sipil di lingkup kecamatan, dalam hal
ini penulis menganggap bahwa penggunaan medsos dengan dilengkapi group yang
pesertanya dari setiap kepala kelurahan lebih efektif dan efisien daripada
harus menyampaikan dengan surat yang harus melewati beberapa p0rosedur.
Dalam
menuntaskan kemiskinan, pemerintah dengan programnya memberikan bantuan bibit
tanaman kepada masyarakat agar dapat menjadi motivasi bagi masyarakat agar mau
berusaha mandiri untuk sejahtera, namun hal ini tidak berjalan baik dikarenakan
hanya bersifat sementara bagi masyarakat, penulis beranggapan bahwa langkah
yang tepat yang harusnya dilakukan pemerintah adalah melakukan pembinaan
langsung kepada masyarakat, memberikan pelatihan pelatihan bagaimana bercocok
tanam dengan baik dan benar sehingga menumbuhkan perekonomian masyarakat,
khususnya perekonomian masyarakat kurang mampu.
2.3
Bentuk
Rational Choice Therapy, Teori Ketergantungan yang memberikan pilihan dalam
mengambil keputusan
Dewasa
ini teori ketergantungan yang menimbulkan beberapa dampak khususnya bagaimana
masyarakat masih terpaku dengan hal yang sama dikarenakan memberikan kesan
memanjakan masyarakat sehingga tidak membuat masyarakat mampu berfikir untuk
mengembangkan pemikiran dan wawasannya berfikir lebih baik kedepannya,
Munculnya
Rational Choice Therapy dimaksudkan
sebagai pilihan untuk agar tidak menimbulkan ketergantungan terhadap sesuatu
yang terjadi, menurut penulis ini merupakan dilemma disaat bersinggungan dengan
kebutuhan masyarakat dimana disuatu sisi masyarakat dituntut untuk sejahtera
dengan diberikannya bantuan dari pemerintah, dilain sisi masyarakat mempunyai
ketergantungan bantuan pemerintah itu sendiri, harusnya muncul nya polemic
seperti ini pihak pemerintah harus mengkaji ulang system yang telah diterapkan
jadi menurut penulis bahwa masyarakat harus meniggalkan ketergantungan kepada
pemerintah untuk berfikir maju dan berkembang sehingga terwujudnya kehidupan
yang sejahtera.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Andre Gunder Frunk menyatakan bahwa
kapitalisme global akan membuat ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh
karena itu daerah Negara yang tidak maju dan berkembang harus memutuskan
hubungan dengan Negara maju agar Negara berkembang bias maju dan mandiri,
begitupula apabila teori ini di hubungkan dengan ketergantungan masyarakat
terhadap bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian
sehingga tercapai kesejahteraan, daerah yang berkembang dengan kondisi
masyarakat yang masih membutuhkan bantuan dari pemerintah tidak harus serta
merta mengharapkan bantuan daripemerintah, contohnya masyarakat yang kurang
mampu diberikan bantuan berupa dana melalui program pemerintah, baik itu
melalui Karti Indonesia Sehat(KIS), Kartu Indonesia Pintar, Dan Bantuan bantuan
lainnya, dengan demikian menimbulkan kesan ditengah masyarakat bahwa enggan
melakukan gerakan perubahan untuk mewujudkan perekonomian yang sejahtera
dikarenakan mengandalkan bantuan dari pemerintah semata.
Salah satu kekeliruan yang dilakukan adalah kita
diajari untuk percaya bahwa setiap problemdapat diukur dalam istilah
perekonomian, tetapi sarana produk masyarakat adalah pemahaman, bukan ukuran.
Dimana Produk Nasional Bruto merupakan indeks resmi yang dipergunakan untuk
menilai kemakmuran, tetapi PNB hanya mengukur aktivitas bukan kemakmuran maupun
kesejahteraan
3.2 Saran
Indonesia yang memiliki kekayaan
alam yang melimpah, daerah daerah yang mempunyai potensi sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia harus bisa untuk
tidak tidak ketergantungan dengan bantuan pemerintah melalui kucurann dana dan
program program, untuk sebagai pendorong masyarakat untuk mandiri dengan adanya
bantuan bantuan tersebut boleh boleh saja akan tetapi diharapkan tidak dalam
waktu yang lama, sehingga tidak mengakibatkan masyarakat ketergantungan dengan
bantuan tersebut yang mengakibatkan masyarakat tidak mampu mengembangkan pola
hidup dan pola pemikirinannya untuk sejahtera dan maju tanpa bantuan dari
pemerintah.
Pemerintah harusnya mengkaji ulang pemberian bantuan
terhadap masyarakat begitupun dengan program program pro rakyat yang dalam
pelaksanaannya menimbulkan polemic ditengah masyarakat, dimana masyarakat yang
tergolong tidak mampu dan mau berusaha dan bekerja merasa dikucilkan oleh
pemerintah karena membandingkan dengan masyarakat yang tidak mampu dan tidalk
mau bekerja dan memnfaatkan sumberdaya alam yang ada karena hanya mengandalkan
bantuan dari pemerintah dalam keberlangsungan hidupnya,
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar